SELAMAT DATANG DI WEBSITE PROBLEM MOBIL DIESEL

WARNING: 95% MESIN MOBIL DIESEL CBU/ CKD/ IKD EURO 4 CEPAT TURUN MESIN AKIBAT FAKTOR MINYAK SOLAR

Sebagaimana kita pahami bahwa semua jenis solar hidrokarbon berasal dari perut bumi. Berdasar WWFC -World Wide Fuel Charter dijelaskan untuk menurunkan kandungan sulfur ada dua cara, yaitu; melalui Hidrodesulfurisation (HDS) atau ditambahkannya zat aditif dispersant – pemecah deposit yang dihasilkan solar atau untuk mengendalikan dan membawa kotoran agar ter-dispersi merata dalam bahan bakar. Untuk menjadikan Biosolar dibutuhkan 5 tahapan, yaitu;

1. Destilasi, proses pemisahan fraksi2 yang terdapat di minyak bumi
2. Cracking, menguraikan molekul2 atau disebut Refinery
3. Reforming atau mengubah struktur pada molekul
4. Polimelasi+Alkilasi, proses penambahan jumlah atom fraksi
5. Treating, tahapan atau proses eliminasi bahan-bahan

Di Indonesia, jenis solar termahal adalah solar Cetane Number atau solar CN53. Untuk jadi energi bahan bakar atau jenis solar performa tinggi diperlukan proses tahapan akhir, yaitu Blending. Dalam proses Blending diperlukan tambahan beberapa zat aditif. seperti;

1. Zat Aditif Demulsifier, sebagai penjaga kemurnian bahan bakar solar dari Campuran air.
2. Zat Aditif Detergency, untuk membersihkan mesin dalam hal ini Fuel Line System dari deposit karbon.
3. Zat Aditif Corrosion Inhibitor, berfungsi sebagai pelindung anti Karat.
4. Zat Aditif Antifoaming, untuk mencegah terjadinya buih atau solar masuk angin.

Rancang bangun mesin mobil diesel terbagi tiga fabrikasi, yaitu; CBU – Completely built up, CKD – Completely knock down, dan IKD – Incompletely knockdown. Pada mesin mobil diesel konvensional atau Euro 2 teknologi sistem saluran bahan bakarnya masih menggunakan Injection Pump, artinya teknologi mesin ini disetting untuk kandungan sulfur solar maksimal 500 Part Per Million.

Sangat beda halnya dengan mesin mobil diesel modern Euro 4. Pada sistem saluran bahan bakar mesin diesel ini sudah menggunakan Common-Rail. Artinya teknologi mesin diesel ini hanya disetting untuk kandungan sulfur maksimal 50 Part Per Million. Guna menilai, menentukan kualitas solar sebaiknya jangan berdasar harganya tapi berdasar komposisi kandungannya. Contoh Biosolar, daya ledak atau angka setan (Cetane Number – CN) sudah cukup recommended yaitu 49,1. Hanya saja untuk kandungan sulfur 1200 Part Per Million dan kandungan air 113,7 Part Per Million tidak recommended. Untuk itu, sebelum Biosolar dipakai di mesin mobil diesel CBU/ CKD/ IKD Euro 4 terlebih dahulu diminimalizir atau dilenyapkan.